Selamat Bergabung

Mari kita berbagi informasi dan saling memberi di area ini. Kita bisa bersinergi dan bekerjasama untuk melakukan kegiatan positif demi persaudaraan dan kesejahteraan saat ini dan masa depan.

Selasa, 27 Maret 2012

GOLDEN GATE: Up Date; News; Top

GOLDEN GATE: Up Date; News; Top: http://www.yanuar.commfast.comstores/yanuar/82381pgabout.html Nasional Menko Polhukam: Waspadai Berita Bohong Menteri Koordin...

Astaghfirullah, Remaja Negeri Ini Hobi Minum Miras Sampai Koma

Selasa, 27 Maret 2012 12:09 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Sungguh mengenaskan saat mengetahui hobi para remaja Belanda. Mereka disebut-sebut gemar minum minuman keras atau miras, termasuk yang paling getol di Eropa. Hal ini sudah lama diketahui. Namun, data terakhir menunjukkan gambar yang lebih meresahkan. Semakin banyak remaja perempuan berumur 14 dan 15 tahun yang minum sampai koma.

Sekitar 2.300 remaja Belanda tiap tahunnya menegak miras sampai mereka masuk rumah sakit. Mereka biasanya berbohong kalau ditanya berapa usia mereka.
Bahkan, ada 700 remaja minum begitu banyaknya sampai mereka koma. Berdasarkan angka terakhir, semakin banyak perempuan dalam kelompok ini. Dulu kebanyakan remaja pria yang mabuk sampai koma. Tapi sekarang antara laki-laki dan perempuan angkanya sudah seimbang.
Remaja putri yang minum miras semakin muda saja. Penyebabnya antara lain dengan diperkenalkannya minuman beralkohol dengan rasa manis pada pergantian abad lalu. “Mereka minum seperti minum es jeruk saja,” kata dokter anak, Nico van der Lely kepada Radio VPRO.
Apalagi, mereka mudah saja mendapatkan minuman itu. "Ada kaitannya dengan apa yang terjadi di masyarakat, gampang sekali mendapatkan minuman itu. Minuman beralkohol itu disodorkan kepada generasi itu dengan sengaja. Anda harus sadar bahwa kalau Anda minum di usia muda, punya peluang 400 persen lebih banyak untuk menjadi peminum nantinya."
Menurut petugas ambulans yang sempat membawa gadis berumur 14 tahun yang koma, dalam beberapa tahun terakhir banyak perubahan. "Mereka yang keluar malam semakin muda saja dan mereka biasanya 'minum dulu' di rumah. Pas keluar rumah mereka biasanya sudah minum banyak. Jadi, mereka itu sebenarnya sudah mabuk saat keluar rumah untuk pergi clubbing."
Dampak penyalahgunaan miras pada usia muda bisa sangat berbahaya, dokter anak Van der Lely memperingatkan. "Mereka dibawa ke sini dengan suhu badan terlalu rendah. Akibatnya, mereka bisa kena gangguan jantung. Rata-rata mereka koma selama tiga jam tapi juga pernah ada cewek yang selama 18 jam tidak sadarkan diri. Dan ternyata hampir separuh dari remaja putri itu kemampuan akademisnya turun satu atau dua tingkat karena miras. Satu dari empat remaja adalah korban pelecehan seksual."
Menurut beberapa pihak, telah muncul generasi peminum di Belanda yang semakin bodoh karena mengalami kerusakan pada otak puber mereka yang rentan. Selain bisa koma, kebanyakan minum bisa menyebabkan berbagai kecelakaan yang menelan ribuan korban tiap tahunnya.
Sekarang di Belanda dibangun beberapa klinik untuk menampung peminum yang sampai koma. Direktur Rumah Sakit, Herre Kingma, belum lama ini mengusulkan agar para remaja dan juga orang tua mereka belajar bertanggung jawab dengan membayar sendiri biaya rumah sakit.
Pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan menolak usul tersebut karena tidak bisa diterapkan dan tidak pada tempatnya. Organisasi Konsumen dan Keamanan berpendapat umur minimum remaja untuk boleh menenggak minuman keras harus naik dari 16 ke 18 tahun, seperti di 20 negara Uni Eropa lainnya. Namun demikian, pemerintah tidak setuju. Pemerintah bisa rugi antara tiga sampai empat miliar Euro karena kehilangan pajak cukai.
Selain itu, kontrol terhadap penjualan miras kepada remaja harus diperketat. Perusahaan miras harus menempelkan peringatan di botol miras seperti pada bungkus rokok.
Orang tua juga harus lebih waspada. Sampai sekarang orang masih banyak yang berpendapat lebih baik para remaja mulai minum alkohol di rumah. Tapi, menurut para ahli pendapat itu harus diubah. Remaja 16 tahun dan yang lebih tua harus dilarang minum alkohol.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: RNW


Selasa, 27 Maret 2012

Orang Terkaya di Dunia Terimbas Rugi

PENULIS :Nur Cahyo


Bagikan  Email To Friend


Plasadana.com - Selain dua miliarder dari Asia, Ambadi dan Li Ka-Shing, sejumlah konglomerat dari Eropa dan Brasil ikut terimbas buruknya kinerja pasar modal. Harta mereka pun terkikis triliunan, walaupun tetap membuat Carlos Slim terdaftar sebagai orang terkaya dunia.

Misalnya Bernard Arnault yang kehilangan hampir uS$ 2 miliar atau setara Rp 18 triliun, setelah saham perusahaannya, LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SA, anjlok 5,2 persen dalam satu minggu kemarin di bursa Paris. Perusahaan ini merupakan produsen barang ritel mewah yang terbesar di dunia.

Kini, kekayaan Arnault menjadi US$ 42,3 miliar. Pria berusia 63 tahun ini menduduki peringkat kelima di Bloomberg Billionaires Index, peringkat harian orang terkaya di dunia.

Orang terkaya di Brasil, Eike Batista, harus menerima dengan penurunan saham-saham di perusahaan komoditas dan minyaknya sebesar US$ 4,6 persen. Dengan kekayaan tersisa US$ 26,8 miliar.

Sementara orang terkaya di dunia, Carlos Slim, menderita kerugian US$ 210 juta. Dengan kekayaan tersisa US$ 69,2 juta, pria 72 tahun asal Meksiko ini masih jadi orang terkaya di dunia.

Slim memperoleh kekayaan dari 200 perusahaan yang dimilikinya. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan ternama, seperti, perusahaan ritel Saks, media (New York Times), rokok (Philips Morris), dan telekomunikasi.
KEMBALI: Para Milarder Rugi Triliunan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya menunggu pendapat dan komentar Anda