Jangan lewatkan pesan blog ini!
http://fast2earn.com/-48890.htm
TRIBUNNEWS.COM - Serangga yang disebut serangga
tomcat menyerang warga apartemen di Surabaya. Serangga ini juga dilaporkan
menyerang kawasan Kenjeran dan Wonorejo.
Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hari Sutrisno,
mengatakan, "Serangga Tomcat sebenarnya adalah serangga genus Paederus."
Serangga tersebut adalah kumbang memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 1 cm
sehingga kadang tidak dikenali. Keunikan serangga ini adalah bagian sayap yang
tak menutupi seluruh abdomen.
"Ada 12 jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak di sini adalah
Paederus fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis ini," jelas
Hari.
Hari mengatakan, serangga ini memiliki habitat di persawahan, hutan maupun
taman kota. Biasanya, serangga ini memakan telur serangga lain pemakan daun.
Sebutan serangga ini sedikit kurang tepat sebab sebenarnya tomcat adalah nama
pestisida. Di beberapa daerah, serangga ini sering disebut semut kanai atau
semut kayap.
Hari saat dihubungi Senin (19/3/2012) mengungkapkan bahwa serangga Paederus
biasanya menyerang untuk mempertahankan diri. Serangga ini bisa menyerang apapun
yang dianggap menggangggu.
Namun demikian, Hari mengatakan, "Serangan pada manusia sebenarnya bukan
tujuan. Hanya mungkin ada aktivitas manusia yang mengganggu serangga ini."
Aktivitas yang mengganggu antara lain saat serangga akan masuk ke rumah dan
terhalang tirai, manusia membuka tirai tersebut sehingga kumbang ini terbang dan
menyerang.
Ciri khas Paederus adalah kemampuan memproduksi toksin yang disebut paederin.
Saat menyerang, serangga akan mengeluarkan toksin ini, persis seperti ular yang
mengeluarkan bisa.
Toksin tersebut yang dikatakan bisa berdampak buruk bagi manusia. Akibat jika
terserang serangga ini adalah dermatitis, dimana kulit melepuh seperti mengalami
luka bakar dan mengeluarkan cairan.
"Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar
menetralisir racun. Lalu bisa juga memakai Kalium permanganat atau salep untuk
mengobati," terang Hari.
Dikatakan bahwa racun serangga ini konsentrasinya 12 kali lebih besar dari
bisa kobra. Namun demikian, Hari mengatakan bahwa racun serangga ini tak
mematikan.
Menurut Hari, kumbang Paederus sebenarnya serangga yang menguntungkan bagi
petani karena mampu membasmi wereng. Karenanya, serangga ini cukup dicegah
kehadirannya, tak perlu dibasmi dengan pestisida kimia.
Hari menghimbau masyarakat agar tidak panik. Serangan serangga ini sebenarnya
sudah biasa dialami. hany perlu langkah tepat saat terkena
serangannya.
Berita Lainnya
- Jangan Pencet Tomcat Saat Digigit
- Jangan Pencet Pakai Tangan Telanjang
- Kemenkes: Obat Nyamuk Semprot Dapat Basmi "Tomcat"
- Kasus Racun Tomcat Mulai Masuk DI Yogyakarta
- Serangan Tomcat Bukan yang Pertama
- Tomcat Serang Tiga Orang di Jember
- Luka Bakar Diberi Odol Ternyata Salah
- Tetap Waspada Meski Tomcat Belum Ada di Bandung
- Redupkan Lampu Dapat Terhindar dari Serangan Tomcat
- Pakar: Redupkan Lampu Cara Menghindari Serangan Tomcat
Klick here
Klick here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saya menunggu pendapat dan komentar Anda